Popular Post

Popular Posts

Posted by : Dhea Henri

 
  •  
  • Ilustrasi membersihkan kuping atau telinga dengan lilin. Koichi Kamoshida/Getty Images
    Ilustrasi membersihkan kuping atau telinga dengan lilin. Koichi Kamoshida/Getty Images

    TEMPO.COJakarta – Hari ini, Jumat, 3 Maret 2017, diperingati sebagai Hari Pendengaran Sedunia. Namun sudah tahukah Anda apa saja gangguan pada telinga yang menjadi indra pendengaran kita?
    Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, dr Lily S. Sulistyowati, MM, mengatakan gangguan pendengaran adalah kehilangan pendengaran di salah satu atau kedua telinga. “Tingkat penurunan gangguan pendengaran terbagi dari ringan, sedang, sedang berat, berat, dan sangat berat,” kata Lily dalam konferensi pers memperingati Hari Pendengaran Sedunia di Kementerian Kesehatan, Rabu, 1 Maret 2017.

    Baca juga: Pria Lebih Berisiko Terganggu Pendengaran! Ini Alasannya
    Berikut ini jenis gangguan pendengaran dan cara pencegahannya:
    1. Tuli sejak lahir (Tuli Kongenital)
    Ketulian yang terjadi pada seorang bayi, yang disebabkan oleh faktor yang mempengaruhi kehamilan ataupun pada saat lahir. Tuli Kongenital dapat dicegah dengan tidak meminum sembarang obat selama kehamilan dan kontrol kehamilan secara rutin.
    2. Serumen
    Serumen adalah kotoran telinga. Hal ini dapat dicegah dengan tidak mengorek telinga dan mendeteksi dini pada anak sekolah dasar atau sederajat jika memiliki kecenderungan telinga tersumbat.
    3. Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) atau congek
    Terjadi akibat infeksi telinga tengah yang kronis, sehingga gendang telinga sobek dan cairan keluar. Pencegahannya, segera ke dokter jika mengalami batuk atau pilek dan menjaga kebersihan, serta perbaiki gizi.
    4. Gangguan pendengaran akibat bising
    Gangguan pendengaran akibat terpapar bising terus-menerus dalam waktu lama. Pencegahannya dengan menghindari lingkungan yang bising, menggunakan alat pelindung telinga, mengurangi waktu kontak bising. Jika menggunakan iPod atau walkman, batasi volume 50-60 persen, dan lakukan pemeriksaan audiometri berkala.
    5. Presbikusis
    Tuli saraf pada usia lanjut akibat proses degenerasi organ pendengaran terjadi secara berangsur-angsur dan simetris. Faktor risikonya adalah proses penuaan, penyakit sistemik (diabetes melitus, hipertensi, kolesterol tinggi), riwayat terpajan bising, efek samping pemakaian obat, serta gaya hidup (peminum alkohol dan perokok).

    sumber : https://gaya.tempo.co/read/852333/kenali-5-jenis-gangguan-pendengaran-yang-sering-mengganggu/full&view=ok

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

    - Copyright © 2025 Assalamualaikum - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -